Pengikut

Jumat, 20 Februari 2015

Suka kucing

#yang tidur di pintu si bulu hitam adalah Harmoni, yang tidur di atas semen adalah si Oneng, yang tidur di bawah semen paling depan adalah Mie-Chiko


Hai blogger, aku termasuk manusia penyayang binatang, terutama kucing. Sejak menempati rumah baru, aku mempunyai kucing berkelamin jantan dan betina dari hasil merengek-rengek minta ke suami agar di izinin memelihara kucing sebagai teman pelipur lara ketika pulang kerja dengan kondisi yang sangat capek. Kucingku yang jantan aku kasih nama Mie-Chiko dan yang betina namanya Oneng.

Bulan berganti bulan, setiap hari kucing-kucing itu aku beri makan dan akhirnya mereka tumbuh menjadi kucing dewasa. Sudah tau akan artinya kawin ala binatang terutama kucingku yang betina sepertinya sudah kegatelan ingin kawin dengan kucing jantan liar di komplek perumahan kami.

Di suatu hari, pulang kerja di bawah pohon keres milikku, aku menemukan sesosok kucing hitam. Aku melihatnya, dia melihat kucing-kucingku yang aku beri makan. Aku iba, mungkin dia kelaparan juga, dia menatapku seakan kucing hitam itu tau bahwa aku adalah penyayang kucing. Akhirnya sisa makanan kucing-kucingku, aku berikan kepada kucing hitam itu.

Sampai akhirnya kucing hitam itu sangat menurut padaku, mungkin karena setiap hari aku beri makan. Aku beri nama kucing hitam itu Harmoni. Dan, kucing aku yang betina "Oneng" karena suka kawin dengan kucing jantan liar akhirnya mengandung dan beberapa bulan setelah itu melahirkan anak kucing sebanyak tiga ekor. Dan kucing warna hitam yang bernama Harmoni juga melahirkan 4 ekor anak kucing. Wah, rezeki nomplok,,,kucing-kucingku jadi banyak.

Tapi sayang, nasib ibu dan anak-anak kucing itu sangat tidak baik. Suami menyuruh aku membuangnya ke pasar dekat perumahan. Aku menangis, seakan tidak percaya dengan keadaan ini. Aku kasihan, anak-anak kucing itu masih kecil, masih butuh ASI dari ibu kucing. Tapi mau tak mau aku membuang kucing betinaku yang bernama Oneng beserta ke tiga anaknya yang berumur 2 bulan. Kemudian aku membuang Harmoni dengan ke empat ekor anaknya yang berumur 1 bulan. Sebenarnya anak-anak kucing itu masih terlalu kecil, suamiku saja yang tidak mempunyai sifat peri-kehewanan. Mereka juga pengen hidup seperti kita, pengen makan, berlindung dengan majikannya.

Aku sedih, nggak nafsu makan. Biasanya setiap kali makan kucing-kucing itu selalu berada di kaki saya. Tetesan air matapun membanjiri pipi saya. Saya kasihan pada anak-anak kucing itu. Semoga Allah senantiasa melindungi anak-anak kucing  kesayangan saya. Selama sehari itu, saya menjenguknya kurang lebih 4 kali ke pasar, saya bawakan makanan. Mereka makan dengan lahapnya.

Malam harinya, karena pikiran saya tidak kuat, kacau balau memikirkan kucing-kucing itu, saya memberanikan diri pergi ke pasar untuk menjemput kucing betina saya yang bernama Oneng. Suami saya bersedia mengantarkan saya. Oneng berhasil saya bawa pulang ke rumah. Bertemu kembali dengan kucing jantan saya yang bernama Mie-Chiko.

Dan pagi harinya, si kucing hitam yang bernama Harmoni sudah manggut-manggut di depan rumah. Aneh bin ajaib, kucing hitam itu. Padahal jarak antara perumahan dengan pasar untuk seekor kucing sangat jauh. Saya saja ke pasar menggunakan sepeda motor masih harus menyeberang jalan raya yang ramai dengan kendaraan. Nah ini seekor kucing hitam bisa pulang ke rumah dengan sendirinya dengan selamat. Ya Allah,,benar-benar kuasa Mu.

Minggu, 08 Februari 2015

Cerita kucing

Senang banget sama hewan yang satu ini. Kucing...

Sejak menempati rumah bulan September 2012 tahun lalu, aku ingin sekali punya kucing.
Bulan Oktober 2012 tanggal aku mengajak suami ke pasar daerah perumahan tempat kami tinggal untuk mencari kucing. Dan aku menemukan sesosok kucing kecil warna bulunya putih dan bermata biru, nurut pula. Aku beri nama Mie-Chiko, karena kelaminnya cowok. Hehehe

Satu minggu tinggal dirumah, Mie-Chiko hilang. Akhirnya aku cari keliling komplek perumahan. Aku menemukan kucing kecil dengan bulu yang hampir mirip dengan Mie-Chiko. Setelah aku dekati, memang bukan Mie-Chiko. Tapi tetap aku bawa pulang ke rumah, buat obat pelipur lara. Kucing betina itu aku beri nama Oneng karena matanya berwarna kuning. Mie-Chiko belum aku temukan.

2 hari menghilang, akhirnya aku menemukan Mie-Chiko di pintu gerbang perumahan. Ternyata dia tersesat, nggak tau jalan pulang. Dia bersama kucing hitam, temannya mungkin. Aku bawa Mie-Chiko pulang dan bertemu dengan Oneng. Agar tidak menghilang lagi, aku belikan kandang ayam. Aku kurung kucing-kucingku.

Terus, di depan rumah ada kucing betina warnanya loreng-loreng nggak jelas dengan ekor panjangnya. Kucing itu sepertinya takut. Aku kasihan sama kucing itu, aku beri dia makan. Eh nggak taunya dia malah kerasan dan nggak mau ninggalin rumahku. Ya udah akhirnya kucing itu aku kasih nama Harmoni. Ya, jadinya punya 3 kucing dech.

Hari demi hari kucing betina milikku hamil. Harmoni punya 4 anak. Oneng punya 3 anak. Senang banget, rumah jadi rame.
Tapi suamiku nggak suka. Anak-anak kucing itu semuanya dibuang ke pasar oleh suamiku beserta induk-induknya (Oneng dan Harmoni). Aku nggak tega. Aku menangis dan nggak bisa makan. Malam harinya, aku jemput Oneng di pasar dan meninggalkan anak-anaknya. Aku benar-benar nggak tega.

Pagi hari, aku dikagetkan oleh insiden Harmoni ada didepan rumah. Loh kok bisa? Padahal jarak pasar dengan perumahan cukup jauh untuk seekor kucing. Lah ini kok bisa kembali dengan selamat ya? Ya udah akhirnya aku pelihara lagi ke 3 kucing itu.

Dan, waktupun berjalan. Harmoni hamil lagi. Wah, gawat ini. Pasti suami marah-marah. Dan insiden tetangga yang ngamuk-ngamuk gegara kotoran kucing ada dimana-mana. Padahal nggak jelas itu kotoran kucing yang mana. Kucing di perumahan banyak sekali.

Dengan berat hati aku buang dengan tanganku sendiri kucingku yang bernama Harmoni. Harmoni pada waktu itu sedang hamil, saku buang didaerah perkampungan sepi penduduk. Maafkan aku kucingku, aku membuangmu karena permintaan suamiku. Semoga kau menemukan majikan yang lebih baik dari aku. Bismillah...


Dan, aku kehilangan kucing pertamaku. Mie-Chiko. Pasti dia dibuang oleh tetanggaku. Tetanggaku jahat. Aku benci Anda semua para tetangga.
Mie-Chiko, dimanapun kamu, semoga kamu selamat. Dapat makan enak. Dan ada yang mengadopsimu. Aku sayang kamu. Pintu rumahku selalu terbuka untukmu. 
MIE-CHIKO


MIE-CHIKO & ONENG

ONENG


HARMONI, MIE-CHIKO, ONENG TIDUR SIANG
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
- See more at: http://www.annisast.com/2015/09/tutorial-menghapus-otomatis-link-hidup.html#sthash.tpCK9Gcr.dpuf